Cina vs Assam

Assamica memiliki daun yang lebih lebar, tidak terlalu bergerigi dan tumbuh paling baik di iklim yang lebih hangat. Biasanya ditemukan di Assam dan Yunnan.

- min baca

Sinensis vs Assamica | Théières à la folie

Ringkasan :

 
 

Dua varietas taksonomi utama yang digunakan untuk membuat teh yang kita minum adalah Camellia Sinensis var. Sinensis dan Camellia Sinensis var. Asamika. Sinensis memiliki daun bergerigi yang lebih kecil dan lebih menyukai iklim yang sedikit lebih dingin. Tingginya bisa mencapai sekitar 1,80 m. Assamica memiliki daun yang lebih lebar, tidak terlalu bergerigi dan tumbuh paling baik di iklim yang lebih hangat. Biasanya ditemukan di Assam dan Yunnan. Jika dibiarkan tumbuh dalam keadaan alaminya, Assamica cenderung tumbuh menjadi pohon yang lebih tinggi. Tingginya bisa mencapai lebih dari 15 meter. Kedua varietas ini berhibridisasi dengan mudah. Di dalam kedua varietas ini, ada keragaman genetik yang besar. Anda mungkin mendengar kata "varietas" atau "kultivar", tetapi apa artinya sebenarnya? Kita dapat menganggap varietas sebagai fenotipe alami atau sifat yang dapat diamati. Kultivar mengacu pada varietas yang telah dibiakkan secara selektif oleh orang-orang. Petani memilih galur yang mereka gunakan karena berbagai alasan. Tahan kekeringan dan tahan banting dingin adalah dua sifat yang dapat membantu meningkatkan produksi. Kultivar tidak berubah jika tanaman ditanam di lokasi lain. Tie Guan Yin tetap Tie Guan Yin jika tumbuh di Anxi, Cina, dan Muzha, Taiwan. Konon, tanah tempat teh ditanam berdampak pada rasanya.

Tinggalkan komentar